Duhai Calon Ibu mertuaku..
izinkan diri ini memperkenalkan diri..
Saya adalah wanita dengan kepribadian teramat biasa dan terlahir dari kalangan yang biasa juga..
Saya belum bisa menjadi khadijah, wanita yang luar biasa dan sangat mulia.
Saya juga belum mampu menjadi Aisyah, wanita yang memiliki keutamaan dalam ketaqwaannya.
Saya juga belum mampu menjadi Fatimah yang sangat utama dalam ketabahannya.
Saya juga tidak seperti Zulaikha yang teramat sangat kecantikannya.
Saya bukan pula Al Khansa yang pandai mendidik putra"nya.
Seperti yang saya katakan,
Saya hanya lah wanita biasa
Dengan ketaqwaan yang biasa
Ketabahan seadanya
Dan kecantikan saya pun tak pantas diperhitungkan..
Namun ibu..
Saya adalah wanita akhir zaman yang yang punya cita" menjadi sholehah
Yang akan berusaha mengabdi pada calon suamiku
Dan juga padamu.. calon mertuaku..
Duhai calon mertuaku
Saya harap kita bisa menjadi rekan yang baik
Karena pernikahan adalah membuka tabir rahasia antara aku dan anakmu
Butuh banyak sekali kesabaran , untuk menghadapi ribuan kejutan dari perbedaan kami.
Saya harap.. engkau bisa menjadi penasehat jika ku sedang dalam kelalaian..
Menjadi pendengar setia disaatku ingin berbagi cerita..
Calon mertuaku..
Izinkan ku mencintaimu, sebagaimana engkau telah mencintai calon suamiku sejak ia kecil
Hadirnya saya di hidupnya..
Semoga tak menjadi dinding pembatas antara engkau dengannya..
Sungguh.. engkau lebih berhak atasnya dibandingkan diriku..
Wahai calon mertuaku..
Ijinkan aku mencintai putramu..
Berikanlah ridhomu untuk bahtera rumah tangga yang akan kami bina ibu..
Ridhoi saya menghabiskan waktu bersama putra mu tercinta..
Kan ku jaga ia, selayaknya engkau selalu menjaganya
Ku kasihi ia, sebagaimana kasihmu yang tiada habis oleh waktu..
Doakan yang terbaik untuk kami ibu..
Menempuh kehidupan yang baru..
Dalam naungan restu serta ridhomu..
izinkan diri ini memperkenalkan diri..
Saya adalah wanita dengan kepribadian teramat biasa dan terlahir dari kalangan yang biasa juga..
Saya belum bisa menjadi khadijah, wanita yang luar biasa dan sangat mulia.
Saya juga belum mampu menjadi Aisyah, wanita yang memiliki keutamaan dalam ketaqwaannya.
Saya juga belum mampu menjadi Fatimah yang sangat utama dalam ketabahannya.
Saya juga tidak seperti Zulaikha yang teramat sangat kecantikannya.
Saya bukan pula Al Khansa yang pandai mendidik putra"nya.
Seperti yang saya katakan,
Saya hanya lah wanita biasa
Dengan ketaqwaan yang biasa
Ketabahan seadanya
Dan kecantikan saya pun tak pantas diperhitungkan..
Namun ibu..
Saya adalah wanita akhir zaman yang yang punya cita" menjadi sholehah
Yang akan berusaha mengabdi pada calon suamiku
Dan juga padamu.. calon mertuaku..
Duhai calon mertuaku
Saya harap kita bisa menjadi rekan yang baik
Karena pernikahan adalah membuka tabir rahasia antara aku dan anakmu
Butuh banyak sekali kesabaran , untuk menghadapi ribuan kejutan dari perbedaan kami.
Saya harap.. engkau bisa menjadi penasehat jika ku sedang dalam kelalaian..
Menjadi pendengar setia disaatku ingin berbagi cerita..
Calon mertuaku..
Izinkan ku mencintaimu, sebagaimana engkau telah mencintai calon suamiku sejak ia kecil
Hadirnya saya di hidupnya..
Semoga tak menjadi dinding pembatas antara engkau dengannya..
Sungguh.. engkau lebih berhak atasnya dibandingkan diriku..
Wahai calon mertuaku..
Ijinkan aku mencintai putramu..
Berikanlah ridhomu untuk bahtera rumah tangga yang akan kami bina ibu..
Ridhoi saya menghabiskan waktu bersama putra mu tercinta..
Kan ku jaga ia, selayaknya engkau selalu menjaganya
Ku kasihi ia, sebagaimana kasihmu yang tiada habis oleh waktu..
Doakan yang terbaik untuk kami ibu..
Menempuh kehidupan yang baru..
Dalam naungan restu serta ridhomu..
Komentar
Posting Komentar