Terik mentari di pagi ini
seakan menyinari dan menghangatkan hati
Seorang gadis kecil yang kini telah beranjak dewasa
Dengan semangat dan tekad melanjutkan harinya
Meski terseok-seok dalam hidupnya
ia tetap tak peduli
Menghabiskan hari-harinya dengan sangat bijaksana
Tak sedikit pun ia mengeluh akan derita dan lara
Senyum manisnya menandakan ia siap untuk memulai hari
Berdoa tak lupa ia ucapkan setiap kali melangkahkan kaki keluar rumah
Rumah yang cukup sederhana namun beerarti baginya
Di rumah itu ia dibesarkan penuh kasih sayang
Dengan kesederhanaan..
Ia selalu belajar bagaimana untuk bersyukur
Berbagi dengan sesama baik ilmu maupun harta
Seketika air mata menitik di pelupuk matanya
ada apa gerangan?
Harinya kini terlihat gundah..
Entah apa sebabnya
Langit pun mendung seakan tau apa isi hatinya
Berlarut dalam kesedihan di pojok kamar yang sempit
Semakin menghimpit beban di fikirannya
Pendidikan..
Ya !
Pendidikan itu sangat penting baginya
Dalam keadaan seperti ini ia menyadari
Bagaimana ia dapat melanjutkan pendidikan nya bila keadaan keluarga tidak mumpuni?
Dirinya ingin sekali melanjutkan pendidikannya
Tapi di sisi lain..
Banyak pertimbangan untuknya
Apakah harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya?
Atau tetap egois melanjutkan pendidikannya?
Sujud di sepertiga malam itu menjadi labuhan terakhir baginya
Hanya kepada Tuhan Nya ia mengadu
Dia mencurahkan segenap perasaannya saat itu
Dan berharap Tuhan memantapkan hatinya
Keputusan apa yang akan dia ambil?
Dia hanya yakin..
Segala sesuatu yang terjadi di kemudian hari adalah atas izinNya
Dia sadar , apa yang menurutnya baik belum tentu baik menurut Tuhan Nya
Usai shalat subuh ia tertidur pulas diatas hamparan sajadah..
Hingga terbit matahari..
Dan suara ayam jago membangunkannya
Dia kembali menata harinya
Menghadapi kehidupannya dengan kembali tersenyum
Walau dia masih menerka..
Bagaimana yang terjadi dalam episode hidupnya kelak?
Dia hanya selalu bertawakal dan berdoa
Semoga Tuhan memberikan kado terindah untuknya
#
seakan menyinari dan menghangatkan hati
Seorang gadis kecil yang kini telah beranjak dewasa
Dengan semangat dan tekad melanjutkan harinya
Meski terseok-seok dalam hidupnya
ia tetap tak peduli
Menghabiskan hari-harinya dengan sangat bijaksana
Tak sedikit pun ia mengeluh akan derita dan lara
Senyum manisnya menandakan ia siap untuk memulai hari
Berdoa tak lupa ia ucapkan setiap kali melangkahkan kaki keluar rumah
Rumah yang cukup sederhana namun beerarti baginya
Di rumah itu ia dibesarkan penuh kasih sayang
Dengan kesederhanaan..
Ia selalu belajar bagaimana untuk bersyukur
Berbagi dengan sesama baik ilmu maupun harta
Seketika air mata menitik di pelupuk matanya
ada apa gerangan?
Harinya kini terlihat gundah..
Entah apa sebabnya
Langit pun mendung seakan tau apa isi hatinya
Berlarut dalam kesedihan di pojok kamar yang sempit
Semakin menghimpit beban di fikirannya
Pendidikan..
Ya !
Pendidikan itu sangat penting baginya
Dalam keadaan seperti ini ia menyadari
Bagaimana ia dapat melanjutkan pendidikan nya bila keadaan keluarga tidak mumpuni?
Dirinya ingin sekali melanjutkan pendidikannya
Tapi di sisi lain..
Banyak pertimbangan untuknya
Apakah harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya?
Atau tetap egois melanjutkan pendidikannya?
Sujud di sepertiga malam itu menjadi labuhan terakhir baginya
Hanya kepada Tuhan Nya ia mengadu
Dia mencurahkan segenap perasaannya saat itu
Dan berharap Tuhan memantapkan hatinya
Keputusan apa yang akan dia ambil?
Dia hanya yakin..
Segala sesuatu yang terjadi di kemudian hari adalah atas izinNya
Dia sadar , apa yang menurutnya baik belum tentu baik menurut Tuhan Nya
Usai shalat subuh ia tertidur pulas diatas hamparan sajadah..
Hingga terbit matahari..
Dan suara ayam jago membangunkannya
Dia kembali menata harinya
Menghadapi kehidupannya dengan kembali tersenyum
Walau dia masih menerka..
Bagaimana yang terjadi dalam episode hidupnya kelak?
Dia hanya selalu bertawakal dan berdoa
Semoga Tuhan memberikan kado terindah untuknya
#
Komentar
Posting Komentar