Penetapan tujuan keuangan bisnis merupakan tahapan penting dalam
proses perencanaan keuangan, yang melibatkan identifikasi dan pengukuran
tujuan-tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh sebuah bisnis dalam jangka
waktu tertentu. Tujuan-tujuan keuangan ini memberikan arah yang jelas bagi
kebijakan dan strategi keuangan yang akan diimplementasikan oleh bisnis,
serta menjadi landasan untuk evaluasi kinerja keuangan yang akan dilakukan
di masa mendatang (Murniati et al., 2016). Proses penetapan tujuan
keuangan bisnis biasanya melibatkan beberapa langkah, termasuk identifikasi tujuan-tujuan yang spesifik dan terukur, pengukuran kinerja
keuangan saat ini, perumusan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut,
dan pemantauan serta evaluasi kinerja keuangan secara berkala.
Langkah pertama dalam proses penetapan tujuan keuangan bisnis
adalah identifikasi tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam konteks
keuangan. Tujuan-tujuan ini dapat mencakup berbagai hal, seperti
pencapaian laba yang spesifik, peningkatan pendapatan atau pangsa pasar,
pengurangan biaya operasional, peningkatan efisiensi operasional, atau
pengelolaan risiko keuangan yang lebih baik. Penting bagi bisnis untuk
menetapkan tujuan-tujuan keuangan yang spesifik, terukur, dapat dicapai,
relevan, dan berbatas waktu (SMART), sehingga dapat memberikan arah
yang jelas dan dapat diukur bagi strategi keuangan bisnis. Setelah tujuantujuan keuangan telah diidentifikasi, langkah berikutnya adalah pengukuran
kinerja keuangan saat ini. Pada tahap ini, bisnis melakukan evaluasi
menyeluruh terhadap kondisi keuangan saat ini, termasuk kinerja finansial,
struktur modal, arus kas, likuiditas, profitabilitas, dan rasio-rasio keuangan
lainnya (Murniati et al., 2016). Evaluasi ini membantu bisnis untuk
memahami kekuatan dan kelemahan keuangan mereka, serta
mengidentifikasi area-area di mana perbaikan atau penyesuaian diperlukan
untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
Setelah kinerja keuangan saat ini dievaluasi, langkah selanjutnya adalah
perumusan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan yang telah
ditetapkan. Strategi-strategi ini dapat mencakup berbagai tindakan, seperti
pengembangan produk atau layanan baru, ekspansi pasar, restrukturisasi
organisasi, pengurangan biaya, atau peningkatan efisiensi operasional.
Penting bagi bisnis untuk merumuskan strategi-strategi ini dengan
mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan internal bisnis, serta peluang
dan ancaman eksternal yang ada di lingkungan bisnis mereka. Terakhir,
tahap dalam proses penetapan tujuan keuangan bisnis adalah pemantauan
dan evaluasi kinerja keuangan secara berkala. Pada tahap ini, bisnis
melakukan pemantauan terhadap kinerja keuangan mereka secara teratur tuk menilai sejauh mana tujuan-tujuan keuangan telah dicapai dan
mengidentifikasi penyimpangan atau ketidaksesuaian yang mungkin terjadi.
Evaluasi kinerja keuangan ini membantu bisnis untuk mengidentifikasi areaarea di mana perbaikan atau penyesuaian diperlukan, serta mengambil
tindakan korektif yang sesuai untuk memastikan bahwa bisnis tetap berada
pada jalur yang benar menuju pencapaian tujuan-tujuan keuangan (Murniati
et al., 2016).
Secara keseluruhan, proses penetapan tujuan keuangan bisnis
merupakan langkah yang penting dalam perencanaan keuangan, yang
membantu bisnis untuk menetapkan arah dan strategi keuangan mereka,
serta memberikan landasan untuk pemantauan dan evaluasi kinerja keuangan
yang akan dilakukan di masa mendatang. Dengan menjalankan proses ini
dengan baik, sebuah bisnis dapat meningkatkan kemungkinan kesuksesan
finansial mereka, mengoptimalkan penggunaan sumber daya finansial yang
dimiliki, dan mencapai pertumbuhan dan keberlanjutan yang berkelanjutan.
Komentar
Posting Komentar