Helikopter ..
Source: google picture (https://www.antaranews.com/berita/2826017/transportasi-helikopter-miliki-potensi-pasar-menjanjikan)
Apa yang terbesit dalam benak kalian ketika mendengar kata ini?
Tentu sangat familiar bukan :)
postingan kali ini aku akan membahas terkait helikopter berdasarkan salah satu buku bacaan yang sering dibaca oleh anak sulungku.
Buku ini diterbitkan oleh mandira.id dan Kifa lifelong learning. Judul Bukunya "Pesawat Terbang Mesin Tempur Hingga Ransel Jet"
*Koreksi jika ada kesalahan ya :)
Helikopter adalah pesawat yang istimewa. Ia tidak bersayap, tidak berlayar dan membutuhkan banyak bahan bakar. Tetapi helikopter memiliki dua kelebihan besar yang pertama dapat lepas landas dan mendarat di ruang sempit dan mengapung diam di udara.
Sebuah Ide Lama
Ide dasar pembuatan helikopter sudah sangat lama. Pada 1475, Leonardo da vinci merancang pesawat terbang yang memiliki sayap putar yang bisa bergerak tegak lurus. Memang dia tidak pernah bisa mewujudkan idenya. Lebih dari 400 tahun kemudian, pada 1907, Paul Cornu asal perancis menjadi manusia pertama yang terbang dengan helikopter, meskipun hanya setinggi 30cm dan selama 20 detik. Kendaraan tersebut memiliki dua sayap putar, tapi tidak bisa dikendalikan.
Ide Berkembang
Pada 1940, helikopter pertama dibuat secara berbarengan. Focke-Achgelis Fa 223 dikembangkan di Jerman pada awal perang dunia kedua. Ia memiliki dua rotor yang terletak disamping kiri dan kanan. Pada waktu bersamaan, Igor Sikprski asal Amerika Serikat membuat helikopter seperti yang kita kenal saat ini; helikopter dengan rotot utama di tengah dan rotor kecil di bagian belakang. Desain ini disebut juga konfigurasi rotor belakang.
Bagaimana Cara Kerja Helikopter
Sebagian besar kerja helikopter dilakukan oleh rotor utama yang berputar di atas kokpit. Rotor menghasilkan gaya angkat yang diperlukan untuk membuat helikopter bergerak ke atas. Rotor juga digunakan untuk mengendalikan arah helikopter. Pilot dapat memiringkan rotor utama ke segala arah. Jika pilot memiringkan rotor utama ke depan, daya rotor tidak lagi untuk menagngkat ke atas, melainkan mendorong maju. Rotor kecil di ekor mengontrol kekuatan helikopter saat berputar pada sumbunya.
Komentar
Posting Komentar