Assalamualaikum..
Apa kabar nih?
Semoga sehat selalu dan dalam lindunganNya. Kali ini mau berbagi sefruit kisah hidupku sebagai anak perantauan :)
Bagiku yang berasal dari keluarga dengan keadaan ekonomi yang pas"an , melanjutkan studi di jenjang S2 rasanya hanya angan. Memang sempat ku tulis dalam target hidup yang ku buat, yah hanya sekedar tulis. Tapi alhamdulilaah wa syukurilah, Allah SWT memberikan kesempatan itu untuk ku. Atas ijinNya aku berhasil mendapatkan beasiswa dari LPDP RI untuk melanjutkan pendidikan di kampus impian yang dulu hanya ku tulis di selembar kertas. Walau selangkah lagi aku memilih mundur dan beralih kampus😶. Jangan tanyakan mengapa, aku pun tak tau.. hoho.
Inget banget gimana perjuangan ngumpulin berbagai syarat beasiswa yang seabrek, proses pendaftaran adminitrasi yang panjang, membuat essay, harus dtg interview di STAN Bintaro ( ini sih yang seru, jauh" terbang dari Pontianak ke pulau Jawa demi mendapatkan beasiswa ini, beruntung bisa berjuang bersama ukhtifillah yang memang S1 jg sama") , gak habis"nya di tambah lagi pengumuman seleksi yang menegangkan. Semua berlalu hingga pengumuman tiba & menyatakan aku "LULUS". Semua doa & kerja keras selama ini terbayarkan, kalau bukan karena Allah SWT rasanya tak mungkin dengan kapasitasku yg remahan gini.. hihi.
Alhamdulilaah puji syukur bisa menjadi bagian dari Magister Akuntansi UNPAD.
Walau sebenarnya ini bukan kampus tujuan awal, tapi karena berbagai alasan yang akhirnya memilih untuk disini. Ternyata benar , banyak orang-orang baik yang membantuku di kampus ini. Menjalani studi S2 dengan status sebagai istri membuat aku & suami harus LDM.an di akhir pekan. Jarang sekali ngerasain malam minggu bareng, karena malam minggu ku masih di stasiun Bandung (always). Jadi jadwalnya tuh malem jumat jam 00.00 berangkat dr Cirebon & pulang dari Bandung jam 21.30 malam minggu. Berlanjut hingga masa" kehamilan yang pertama, bolak balik Cirebon - Bandung mungkin terlalu melelahkan, hingga akhirnya mengalami keguguran di usia 7w. Tidak ingin mengulang kejadian yang sama, kehamilan kedua memilih untuk tidak pulang & stay di Bandung hingga usia kandungan memasuki 10w. Drama morning sickness berlangsung begitu hebat, alhamdulilaah teman" dikelas sangat pengertian , apalagi para ukhtifillah ( putri, dini, widi, tiwi) di kontrakan yang setiap saat selalu direpotkan 😁. Rasanya seru sekali menghadapi ujian di dalam kelas dengan kondisi mual muntah, baca soalnya aja udah pusing. Bersyukur juga,ada beberapa soal yang sifat ujiannya take home, jadi bisa dikerjakan dirumah & dibantu suami tentunya😚. Perbedaan suasana akademik di jenjang ini juga terasa sekali, bobot soal yang sangat menguras otak kalau mau ngerjain belum lagi dengan kondisiku itu seperti perpaduan yang sangat epic . Di saat itu juga banyak sekali merepotkan teman 1 kelompok, sungguh kalian baik sekali bisa begitu membantu (pengertiannya akan tugas dan sejujurnya aku ngerasa gak enak,huhu). Semoga Allah yang membalas semua kebaikan orang" baik ini . Kehamilan memasuki trimester 3 pun masih bolak balik aja naik kereta. Mkasih pak suami, udah rela begadang tiap jumat dan minggu demi nganterin aku dan jemput aku di stasiun.
Drama tak kunjung usai, kali ini berlanjut drama tesis, almost 1 semester stagnan karena asyik jadi new mom (alesan). Bener" nothing to do, sampe akhirnya temen" lain udah pada mulai seminar proposal, bahkan mau sidang & aku judul aja belum buat 🤣.
Lagi dan lagi merepotkan teman yang satu ini, Putri DB. Big thanks put, without u mungkin saat itu aku gak akan gerak" nyentuh ni tesis. Bersyukur pas dibagiin dosen pembimbing , dapetnya yang baik & sangat jelas menentukan waktu untuk bimbingan jadi gak di php.in jauh" ke Bandung😁 . Bersyukur juga punya bayi yang kooperatif kalau diajakin wara wiri ke Bandung untuk bimbingan, dan teman" kos (Putri, Dini, Tiwi, Widi) yang baik hati mau bantu handle Aska kalau pas lagi mau ketemu Dosen. Riweuh super riweuh bawa laptop sekaligus gendong ini anak, untung make SSC dan itu sangat membantu. Sampai akhirnya seminar berlalu, sidang pun berlalu dengan segala kehectican.nya, gak mikirin lagi mau nilai berapa pkoknya cuma 1 tekad gak mau nambah semester lagi, udah cukup uang SPP kemarin lumayan menguras🤣. Semuanya gak terlepas dari bantuan teman" baik di Bandung, gak tau deh apa jadinya kalau gak ada mereka 😢. Hari wisuda tiba, bener" auto menitikkan air mata pas hari H, kaya yang gak nyangka bisa lewatin semua drama ini , pkoknya semua ini benar" pertolongan dari Allah SWT yang menguatkanku. Padahal sebelumnya sempet putus asa mau berhenti aja gak usah lanjut, tapi inget dapetin beasiswa ini gak mudah membuatku kembali semangat. Alhamdulilaah gak sampai 1 bulan udah bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat, Allah berikan kesempatan untuk menjadi seorang Dosen. Walau hanya 1 tahun disana, tapi banyak pengalaman yang ku dapat, dan utamanya mendapat temen" baru yang super duper baikkk. Saat ini, sementara dirumah aja dulu. Belum tau ke depannya gimana, let it flow aja😊 Kalau ditanya mau ngajar lagi? Of course.. tapi gak tau kapan & dimana. Mengajar itu bener" my passion, bisa ketemu banyak orang & bisa berbagi ilmu, sungguh pekerjaan yang sangat kusukai😍.
Sekiranya cukup sekian dulu.. next aku lanjut lagi yaa 😊
Komentar
Posting Komentar