A "stock split" is an event where a publicly traded company alters its share price and outstanding share count by the same magnitude. It's a purely cosmetic move that has no impact on a company's market cap or operating performance.
Stock split merupakan aksi korporasi memecah nominal harga saham sesuai rasio tertentu. Stock split menyebabkan harga saham per lembar menjadi lebih murah dan transaksi akan semakin aktif.
TUJUAN STOCK SPLITS
Stock Split Dalam Perspektif Signaling Theory
dan Trading Range Theory
signalling theory adalah teori stock split yang menjelaskan tentang bagaimana sinyal kesuksesan atau kegagalan manajemen dikomunikasikan dengan pemilik perusahaan dengan tujuan mengurangi asimetri suatu informasi.
Signalling theory menyatakan bahwa setiap event atau kejadian yang berupa pengumuman, aksi korporasi, maupun aksi publikasi mengenai perusahaan – terlepas dari disengaja atau tidak – pada dasarnya memiliki muatan informasi seperti sinyal yang disampaikan oleh pihak manajemen kepada pemilik dan pihak eksternal perusahaan, salah satunya investor.
Trading range adalah rentang harga tertinggi dan terendah dari suatu sekuritas yang bersifat konsisten selama jangka waktu tertentu. Trading range dibatasi oleh resistance price pada batas atas dan support price pada batas bawah, dengan harga yang fluktuatif pada area di antara keduanya.
Sementara itu, trading range theory adalah teori stock split yang menyatakan bahwa motivasi yang mendorong pihak manajemen melakukan pemecahan saham adalah perilaku praktisi pasar yang secara konsisten melakukan perdagangan pada rentang harga saham dalam kurun waktu tertentu. Dengan kata lain, fokus manajemen dalam melakukan stock split menurut trading range theory adalah untuk menjaga harga saham.
Stock Splits dan Kinerja Keuangan
Stock split juga berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang merupakan gambaran hasil
atau prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang menjadi cermin dari
tingkat kesehatan perusahaan tersebut. Kinerja keuangan yang baik salah satunya dapat di ukur
menggunakan profitabilitas.
Stock Splits dan Penambahan Modal
Banyak faktor yang mempengaruhi aktivitas perdagangan di pasar modal, salah satunya
mengenai berbagai informasi yang masuk ke pasar modal tersebut. Informasi didalam pasar
modal memegang peranan yang penting terhadap transaksi perdagangan dipasar modal itu
sendiri. Menurut Kurniawati (2003), suatu informasi berkaitan dengan pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh para investor untuk memilih portofolio investasi yang efisen.
Kondisi Grafik Stock Splits Secara Umum
Sumber : Bareksa.com
Pada 4 Agustus 2016, MYOR melakukan stock split dengan rasio 1 : 25. Saham MYOR pada saat tanggal efektif harga baru pasca stock split
tercatat turun 1,20 persen menjadi Rp1.640 per lembar saham. Hingga
perdagangan 14 Februari 2017, saham MYOR telah menguat hingga 15 persen
menjadi Rp 1.885 per lembar saham.
Pada umumnya, harga saham yang melakukan aksi korporasi stock split mempunyai peluang untuk menguat karena jumlah saham yang beredar semakin banyak dan harganya semakin murah untuk investor ritel. Hal ini berbeda bila dibandingkan dengan saham-saham yang berencana melakukan reverse stock split
Stock Splits dan Kondisi Jangka Panjang
Komentar
Posting Komentar