Era digitalisasi inilah yang telah menciptakan dunia semakin terbuka dan transparan sehingga melalui teknologi informasi (IT) informasi bisa sangat cepat diterima. Keadaan inilah yang bisa menyebabkan para generasi milenial tersebut lebih banyak mendapatkan informasi atau pengetahuan dari luar sekolah atau dari lingkungan masyarakatnya.
Fenomena ini menuntut dosen untuk dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis IT. Tujuannya agar mampu menyiapkan generasi yang akan datang siap menghadapi, mendukung, dan berkontribusi dalam perkembangan teknologi. Wena mengungkapkan dosen merupakan komponen penting dari satuan pendidikan, yang memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran. Sehingga, dosen haruslah terlebih dahulu memahami IT terutama teknologi dalam pembelajaran (Wena, 2016: 12).
Dalam dunia pendidikan dosen mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan dosenlah yang berada pada barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Dosen menjadi faktor utama yang menentukan proses pembelajaran bermutu atau tidak, karena dosen berhadapan langsung dengan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Kecerdasan, kecakapan dan karakter peserta didik dibentuk untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan ketauladanan. Dan guna tercapanya hal tersebut perlu dosen yang kompeten, bertanggung jawab, terampil, dan berdedikasi tinggi.
Dosen adalah kurikulum berjalan. Sebaik apa kurikulum dan sistem pendidikan yang ada tanpa didukung oleh kemampuan dosen, semuanya akan sia-sia. Dosen berkompeten dan bertanggung jawab, utamanya dalam mengawal perkembangan peserta didik secara optimal. Tujuan akhir seluruh proses pendampingan dosen adalah tumbuhnya pribadi dewasa yang utuh dan unggul.
Peran dosen hendaknya dapat menumbuhkan semangat siswa untuk belajar bekerja sama antara siswa dalam kelas. Proses pembelajaran harus memungkinkan tumbuh berkembang dan terpupuknya saling pengertian dalam mengembangkan hubungan antar siswa secara intensif dan berkesinambungan. Terjadinya komunikasi yang intensif antara siswa dengan dosen akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Proses dikatakan bermutu
tinggi apabila pengkoordinasian dan penyerasian input dan proses dilakukan secara harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang nikmat (enjoyable learning), mampu mendorong sikap percaya diri, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik dalam peroses pembelajaran.
Kemajuan dibidang teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan pada bidang pendidikan. Misalkan dengan ide-ide pembelajaran yang sulit dipahami dan dideskripsikan akan menjadi mudah melalui animasi-animasi dan tampilan yang menarik. Melalui teknologi komputer dapat dijadikan multimedia pendidikan. Artinya bukan hanya satu media saja, tapi bisa dijadikan berbagai media.
Salah satu software yang bisa membantu membuat dan mengedit media audio visual atau video adalah Camtasia Studio. Menurut Dahtul menjelaskan bahwa Software Camtasia adalah software untuk mengedit dan membuat video dalam bentuk rekaman layar (screencasting), tutorial, demonstrasi dan presentasi. Software ini memiliki banyak sekali keunggulan, seperti mudah digunakan, bisa menghasilkan rekaman dengan kualitas High Definition, tidak ada batasan waktu video yang bisa direkam, serta menyediakan efek visual yang baik, timelinenya pun menarik yang memudahkan pengguna untuk menambah shades, warna, dan call out pada video tersebut. Dengan segala keunggulan tersebut, maka sangat wajar jika software Camtasia ini bisa menjadi alternatif media yang bisa digunakan untuk memproduksi perangkat pembelajaran berbasis IT, khususnya untuk memproduksi video pembelajaran.
Berdasarkan fenomena diatas, maka dosen perlu menyiapkan diri dalam membuat media berbasis IT dan diaplikasikannya dalam proses belajar mengajar. Sehingga materi yang disampaikan terhadap mahasiswa dapat dengan mudah terserap dan bisa membangkitkan semangat, minat serta motivasi belajar.
Komentar
Posting Komentar