Melekat dalam tiap teknologi adalah masalah penentuan cara yang terbaik untuk mengerjakan atau mencapai sesuatu. Proses untuk menentukan cara yang terbaik untuk mendapatkan produk (hasil) terbaik dalam penerapan suatu teknologi disebut perekayasaan (engineering).
Perekayasaan adalah proses terencana dan sistematis yang melibatkan pemikiran,penalaran, dan pertimbangan (exercise of judgment) untuk memilih dan menentukan teori, pengetahuan yang tersedia (available knowledge), konsep, metoda, teknik, serta pendekatan untuk menghasilkan suatu produk (konkret atau konseptual).
Yang dimaksud akuntansi dalam perekayasaan ini adalah akuntansi dalam arti luas yaitu sebagai suatu sistem pelaporan keuangan umum yang melibatkan kebijakan umum akuntansi, dalam suatu wilayah negara tertentu.
Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses tentang bagaimana informasi keuangan untuk semua unit usaha dan pemerintahan harus disediakan dan dilaporkan dalam suatu negara untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomik.
Gambar 1.3
Struktur Rekayasa Akuntansi
Aspek Sasaran Teori
Aspek sasaran ini mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi teori akuntansi positif dan normatif. Klasifikasi ini sebenarnya merupakan konsekuensi logis dari pendefinisian akuntansi sebagai sains atau teknologi.
Gambar 1.4
Aspek Sasaran Teori
Unsur Pembeda |
Masalah Fakta |
Masalah Nilai |
Sasaran pemaparan Bentuk Pernyataan Bahan pertimbangan Dasar penyimpulan Nada pernyataan Metoda pengujian validitas Kriteria penerimaan teori |
Positive Is Facts Objective/empirical Descriptive Science True/false |
Normative Ought/shoul Values Subjective/reasoning Prespective Art Good/bad |
Atas dasar perbedaan aspek diatas, sasaran teori akuntansi positif adalah menghasilkan penjelasan tentang apa yang nyatanya terjadi secara objektif tanpa dilandasi oleh pertimbangan nilai (value-judgment). Dilain pihak, sasaran teori akuntansi normatif adalah menghasilkan penjelasan atau penalaran mengapa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik atau lebih efektif daripada perlakuan akuntansi alternatif karena tujuan akuntansi tertentu harus dicapai. Hasil akhir teori normatif adalah suatu pernyataan atau proposal yang menganjurkan tindakan tertentu (prescriptive).
Jadi, perbedaan teori akuntansi positif dan normatif timbul akibat perbedaan sasaran teori dan bidang masalah (realm) yang menjadi perhatian masing-masing teori. Bila dikaitkan dengan dikotomi sains-teknologi, teori akuntansi positif lebih erat kaitannya dengan akuntansi sebagai sains sedangkan teori akuntansi normatif lebih erat kaitannya dengan akuntansi sebagai teknologi.
Aspek Sasaran Semiotika
Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum tentang tanda-tanda (signs) dan simbol-simbol dalam bidang linguistika. Linguistika itu sendiri merupakan bidang kajian ilmu bahasa yang membahas fonetik,gramatika,morfologi, dan makna kata atau ungkapan. Sebagai teori umum dalam penyimbolan informasi, semiotika membahas tiga pertanyaan pokok yang berkaitan dengan simbol informasi. Ketiga pertanyaan tersebut adalah :
1. Apakah simbol tersebut logis (masuk akal)?
2. Apa makna yang dikandung oleh simbol?
3. Apakah ungkapan tersebut mempunyai efek (pengaruh) terhadap penerima?
Pokok masalah di atas membentuk tiga tataran semiotika yaitu siktaktika, semantika dan pragmatika. Akuntansi keuangan yang dikenal luas sekarang ini dikembangkan atau direkayasa atas dasar premis bahwa investor dan kreditor adalah pihak yang dituju informasi.
Teori Akuntansi Semantik
Teori akuntansi semantik menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau realitas ke dalam tanda-tanda bahasa akuntansi sehingga orang dapat membayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa harus secara langsung menyaksikan kegiatan tersebut.
Pendefinisian merupakan langkah penting dalam teori semantik karena kesalahan pemaknaan mempunyai implikasi penting dalam pengoperasian akuntansi. Secara konseptual, informasi akuntansi dalam laporan terefleksi dalam tiga unsur yaitu elemen (objek) yang menyimbolkan kegiatan, jumlah rupiah sebagai pengukur (size), dan hubungan (relationship) antarelemen.
Teori Akuntansi Sintaktik
Teori akuntansi sintaktik adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalah-masalah tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara semantik dalam elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Cakupan teori akuntansi sintaktik lebih luas dari sekadar menentukan hubungan struktural antarelemen statemen keuangan. Teori sintaktik meliputi pula hubungan antar unsur-unsur yang membentuk struktur pelaporan keuangan atau struktur akuntansi dalam suatu negara yaitu manajemen, entitas pelapor, pemakai informasi,sistem akuntansi, dan pedoman penyusunan laporan.
Teori Akuntansi Pragmatik
Teori akuntansi pragmatik memusatkan perhatiannya pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai laporan. Dengan kata lain, teori ini membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi. Apakah informasi sampai ke yang dituju dan diinterpretasi dengan tepat merupakan masalah keefektifan komunikasi. Apakah akhirnya pihak yang dituju informasi memakai informasi tersebut untuk dasar pengambilan keputusan merupakan masalah kebermanfaatan informasi. Jadi, informasi akuntansi dikatakan bermanfaat apabila informasi tersebut benar-benar atau seakan-akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pemakai yang dituju.
Teori pragmatik membahas berbagai hal dan masalah yang berkaitan dengan pengujian kebermanfaatan informasi baik dalam konteks pelaporan keuangan eksternal maupun manajerial. Perubahan perilaku yang diharapkan terjadi akibat informasi akuntansi tertentu merupakan bahan kajian teori ini. Teori pragmatik akan banyak berisi pengujian-pengujian teori tentang hubungan antara variabel akuntansi dengan variabel perubahan atau perbedaan perilaku pemakai.
Pembidangan teori atas dasar tataran atau level semiotika sebenarnya tidak dimaksudkan untuk memisahkan pembahasan teori secara kaku dan tegas tetapi lebih untuk menggambarkan perbedaan orientasi. Bila dikaitkan dengan pembidangan positif-normatif, teori sintaktik dan semantik pada umumnya bersifat normatif sedangkan teori pragmatik akan lebih bersifat positif. Karena pokok bahasan teori pragmatik pada umumnya adalah perilaku manusia dalam kaitannya dengan informasi, teori ini sering diklasifikasi sebagai akuntansi keperilakuan.
Komentar
Posting Komentar